• Tentang Kami
  • Tim Pijarnews
  • Kerjasama
Minggu, 15 Juni, 2025
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Pijar News
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan
Pijar News
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Utama Advertorial IAIN Parepare

OPINI : Haji dan Solidaritas Sosial

Oleh : Prof. Dr. Hannani, M.Ag (Rektor IAIN Parepare)

Tim Redaksi Editor: Tim Redaksi
10:18, 14 Mei 2025
di IAIN Parepare, Khazanah, Sulselbar, Topik Utama
Waktu Baca: 3 menit

OPINI — Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia berhimpun di Tanah Suci dalam satu ritual akbar bernama haji. Mereka mengenakan pakaian serupa, menempuh manasik yang sama, dan menghadap ke arah kiblat yang satu. Dalam keseragaman itu, tersirat pesan mendalam yang kerap luput dari sorotan: haji sebagai simbol sekaligus pelatihan solidaritas sosial umat Islam.

Pakaian ihram yang dikenakan oleh seluruh jamaah, tanpa membedakan raja atau rakyat, kaya atau miskin, adalah representasi paling jelas dari kesetaraan sosial dalam Islam. Tak ada gelar, pangkat, atau simbol kekayaan yang bisa ditunjukkan. Yang ada hanyalah manusia dan Tuhannya. Dalam konteks ini, haji mengikis sekat-sekat sosial yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari, dan menggantinya dengan rasa kebersamaan dan persaudaraan sesama muslim.

Spirit ini selaras dengan prinsip dasar Islam yang mengajarkan ukhuwah Islamiyah; Persaudaraan umat yang bersumber dari iman, bukan dari etnis, geografi, atau kepentingan duniawi. Dalam pelaksanaan haji, semangat ini hadir bukan hanya dalam bentuk simbolik, tetapi juga dalam pengalaman nyata: saling berbagi tempat, membantu sesama yang tersesat, menolong jamaah yang jatuh sakit, hingga bertukar makanan dan minuman tanpa mengenal satu sama lain.

Namun, pertanyaan penting yang muncul adalah: mengapa semangat solidaritas ini sering kali tertinggal di Tanah Suci? Mengapa sekembalinya ke tanah air, sebagian jamaah kembali pada sekat-sekat sosial lama, bahkan tidak jarang justru memupuk eksklusivitas dengan gelar “Haji” yang dijadikan identitas kelas tertentu?

Haji semestinya menjadi titik balik, bukan hanya secara spiritual, tetapi juga secara sosial. Seorang yang telah menyaksikan jutaan manusia dalam kebersamaan spiritual semestinya lebih peka terhadap ketidakadilan sosial di lingkungannya. Ia mestinya menjadi pribadi yang lebih empatik, lebih terbuka, dan lebih peduli terhadap nasib sesama, terutama mereka yang terpinggirkan.

Baca Juga

Rizkyanti, Jurnalis Pijarnews.com Lulus Cumlaude Lewat Jalur Publikasi Ilmiah di IAIN Parepare

Ulas Literasi Al-Qur’an dan Karakter Siswa, Dosen IAIN Parepare Ini Raih Gelar Doktor

Dalam konteks hukum Islam, semangat solidaritas yang terbangun dari haji adalah bagian dari maqashid syariah, yakni penjagaan kehormatan dan hak sosial umat. Haji bukanlah ibadah yang selesai di Makkah dan Madinah. Ia harus menjadi energi perubahan sosial di tanah air. Seorang haji sejati akan menjadi agen kebaikan, pelayan umat, dan pelindung nilai-nilai kemanusiaan.

Penting juga untuk mengingat bahwa haji tidak bisa dilepaskan dari pengorbanan. Nabi Ibrahim AS, yang menjadi ikon dari sejarah haji, adalah simbol pengorbanan tertinggi—meninggalkan keluarga, mengorbankan anak, dan menyerahkan kehendak pribadinya demi kehendak Tuhan. Dalam konteks kekinian, semangat ini bisa diterjemahkan sebagai pengorbanan ego, waktu, dan kepentingan pribadi demi kebaikan kolektif.

Lebih jauh, ibadah haji dapat menjadi titik temu umat Islam dari berbagai mazhab dan negara. Di saat dunia Islam dirundung perpecahan politik dan sektarianisme, haji menghadirkan momen langka ketika jutaan muslim beribadah dalam damai, saling berdampingan tanpa mempertanyakan asal-usul atau paham keagamaan. Ini seharusnya menjadi inspirasi untuk membangun tatanan sosial Islam yang lebih inklusif dan toleran.

Sebagaimana pesan yang disampaikan Menteri Agama RI, KH. Nasaruddin Umar, menjadi pengingat kuat bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji. Ia menegaskan pentingnya menanggalkan ego sektoral dan semangat kelompok-kelompokan dalam menjalankan tugas. “Hilangkan ego-ego sektoral, misalnya kelompok-kelompokan, karena yang kita layani di sini adalah tamu Allah SWT. Prioritas pekerjaan kita adalah bagaimana memberikan pelayanan kepada mereka yang merupakan tanggung jawab kita,” pesan Menag pada 28 April 2025 di Makkah.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa ibadah haji bukan hanya soal ritual individu, tetapi juga menyangkut nilai solidaritas dan pengabdian. Dalam konteks ini, semua petugas maupun pihak yang terlibat mesti menyadari bahwa pelayanan haji adalah bentuk ibadah itu sendiri—ibadah sosial yang menuntut keikhlasan, profesionalisme, dan kerja lintas batas sektoral demi kemaslahatan umat.

Haji bukan sekadar ibadah individual. Ia adalah ibadah sosial yang merajut solidaritas, mempererat ukhuwah, dan mendidik umat untuk saling menyayangi. Jika haji hanya dijalankan sebagai ritual tanpa menginternalisasi pesan sosialnya, maka kita kehilangan separuh makna dari ibadah tersebut.

Kini saatnya kita memahami bahwa haji bukan akhir, melainkan awal dari komitmen baru; komitmen untuk hidup lebih bersaudara, lebih sederhana, dan lebih peduli. Semoga para haji tahun ini pulang tidak hanya dengan nama, tetapi dengan jiwa yang lebih luas, tangan yang lebih terbuka, dan hati yang lebih penuh cinta terhadap sesama. (*)

Terkait: HajiIAIN ParepareIbadah hajiM.AgMakkahMenagMenteri AgamaProf. Dr. HannaniRektor IAIN ParepareSolidaritas

BERITA TERKAIT

Rizkyanti, akrab disapa Ekky, mahasiswa Program Studi Manajemen Keuangan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), IAIN Parepare yang merupakan jurnalis Pijarnews.com dan Lulus Cumlaude di IAIN Parepare

Rizkyanti, Jurnalis Pijarnews.com Lulus Cumlaude Lewat Jalur Publikasi Ilmiah di IAIN Parepare

14 Juni 2025

Ulas Literasi Al-Qur’an dan Karakter Siswa, Dosen IAIN Parepare Ini Raih Gelar Doktor

11 Juni 2025
FORBES (Forum Beasiswa) IAIN Parepare dan UKM Seni ANIMASI (Aliansi Mahasiswa Seni), yang melakukan eksplorasi budaya di berbagai situs sejarah dan wisata budaya di Soppeng

Pasere dan Warisan Budaya yang Dilestarikan: Menyulam Nilai dalam Jejak Tour Budaya UKM Seni ANIMASI dan FORBES di Kabupaten Soppeng

5 Juni 2025

Andi Yuliani Paris Beberkan Deretan Program Pro Rakyat untuk Sulsel di IAIN Parepare

4 Juni 2025
Muh Fachrul Ananta

Mahasiswa: Dari Harapan Rakyat Menuju Stigma Mahasewa

1 Juni 2025
Promovendus Alfiansyah Anwar mempertahankan disertasinya dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar di lantai 1 Gedung Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Rabu (28/5/2025)

Teliti Etika Penyiaran dalam Program Keagamaan, Direktur Pijarnews.com Alfiansyah Anwar Raih Gelar Doktor Cumlaude di UIN Alauddin Makassar

29 Mei 2025
Selanjutnya

PELTI Parepare Resmi Dilantik, Wali Kota Parepare Dorong Sinergi Majukan Olahraga

BERITA POPULER

  • Wali Kota Parepare Tasming Hamid Mutasi 16 Pejabat, Ini Nama-namanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ustaz Abdul Latief Raih Gelar Doktor di UIN Alauddin Makassar, Teliti Modul Pembelajaran Kitab Kuning

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Mario ke Negeri Sakura, Perjalanan Bardi Arifin Merawat Sapi Ikon Kelas Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Malino Dulu Sejuk, Kini Terancam: Refleksi di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Andini Firna Aryanti, Pencetus Kepemimpinan Perempuan Pertama UKM Seni dan Budaya Talas Unismuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Umurnya Sudah 66 Tahun, Pria di Parepare Ini Ditangkap Diduga Rudapaksa Anak di Bawah Umur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alfiansyah Anwar Raih Predikat Gemilang, Penguji Tak Kuasa Tahan Haru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDAM Gandeng BBPJN dan Pemkot Makassar Bahas Koneksi Pipa untuk Utara-Timur Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Sidrap Tata Taman Usman Isa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemprov Sulsel Tindak Tegas Tujuh Tempat Hiburan Malam Tak Berizin di Makassar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Media Online Pijar News ini Telah Terverifikasi secara Administratif dan Faktual Oleh Dewan Pers

  • Tentang
  • Redaksi
  • Advertise
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan
  • Perlindungan Wartawan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.