PINRANG, PIJARNEWS.COM — Sebuah mortir atau peluru peledak ditemukan warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mortir itu ditemukan warga di daerah pegunungan Lampa Toa.
“Sudah dua kali kejadian, warga menemukan sejenis mortir,” kata Kapolsek Duampanua, Iptu Eko Prabowo kepada wartawan di lokasi, Senin (21/4/2025).
Eko mengungkap warga menemukan mortir tersebut di dua lokasi yang ada di Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, kemudian melaporkannya kepada kepala desa.
Warga yang menemukan mortir di Desa Massewae adalah Sannang, pada Sabtu (19/4/2025) lalu. Sementara di Desa Katomporang ialah Nasrul.
Warga menduga mortir itu merupakan peninggalan perang pada zaman Jepang.
“Satu di Bulukae, Desa Massewae, kedua di pegunungan Lampa Toa, Desa Katomporang,” sebutnya.
“Menurut tokoh-tokoh masyarakat yang ada di sekitar sini bahwa pernah terjadi konflik zaman dahulu Jepang,” pungkasnya.
Dia menceritakan sebelum warga menemukan mortir, warga mencari madu di daerah pegunungan Lampa Toa. Sehingga mortir ditemukan di daerah tersebut.
“Warga yang mencari madu hutan menemukan mortir ini pada bulan Januari lalu,” ujarnya.
Kejadian ini selanjutnya, ditangani Tim Gegana Brimob Polda Sulsel untuk melakukan pemusnahan mortir. Pemusnahan mortir dilakukan jauh dari permukiman warga.
Kapolsek Duampanua mengimbau, masyarakat yang menemukan mortir atau sejenisnya dapat melaporkan ke pihak berwajib.
“Apabila pekebun atau petani yang menemukan sejenis bom yang mencurigakan menyerupai bom, mortir atau peluru atau jenis apapun. Segera menyampaikan yang ke terdekat Bhabinkamtibmas untuk segera ditindaklanjuti,” imbaunya.(*)
Reporter: Faizal Lupphy