PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Di tengah semilir angin pesisir Parepare, Rabu pagi itu menjadi saksi langkah besar yang ditempuh Program Studi Hukum Pidana Islam (HPI) IAIN Parepare. Dua tamu istimewa dari BAN-PT hadir tak sekadar membawa berkas dan penilaian, tetapi juga menakar kesungguhan dan arah masa depan pendidikan tinggi Islam di timur negeri ini.
Langkah Prodi Hukum Pidana Islam (HPI) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare menapaki kualitas unggul memasuki babak baru. Rabu (21/5/2025), dua asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melakukan asesmen lapangan untuk memverifikasi kesiapan akademik dan kelembagaan. Sebelum masuk ke Ruang Pertemuan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Parepare, dua assesor dan seorang perwakilan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI disambut tarian tradisional bugis. Itu sebagai bentuk penghormatan bagi tamu penting.
Asesmen ini merupakan tahap penting dalam proses akreditasi, sebagai tolok ukur mutu pendidikan tinggi berdasarkan standar nasional. Turun langsung ke Parepare, dua asesor yang telah malang melintang di dunia akademik—Dr. Ahmad Luthfi Hamidi, M.Ag. dari UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto dan Dr. M. Nurul Irfan, M.Ag. dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta—membawa misi lebih dari sekadar penilaian: menyambung mimpi dan menjaga mutu.
Hadir pula mewakili Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI, Eri Muhibuddin, M.M., yang turut menyimak jalannya asesmen.

Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag., dalam sambutan pembukaannya menyambut kehadiran para asesor dengan penuh rasa syukur dan harapan. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kehadiran para asesor yang telah kami nantikan. Kami mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyambutan,” ucapnya, lirih namun tulus.
IAIN Parepare saat ini membina 33 program studi. Enam di antaranya telah mengantongi status akreditasi unggul. Prodi HPI menjadi salah satu dari 12 program yang sedang didorong untuk menyusul pencapaian itu. “Kami sangat optimis. Ini bagian dari strategi besar kami dalam peningkatan mutu,” ujar Rektor IAIN Parepare, Prof Hannani.
Komitmen untuk meningkatkan mutu itu, katanya, telah dirintis sejak 2022. Proses penyusunan dokumen akreditasi melibatkan kerja kolektif Ketua Prodi HPI Andi Marlina, SH, MH, CLA bersama tim akreditasi prodi. Ia menyebut asesmen ini sebagai cermin kesungguhan, sekaligus titik balik untuk perbaikan berkelanjutan.
Selama asesmen, tim asesor melakukan serangkaian kegiatan mulai dari dialog akademik bersama pimpinan fakultas, dosen, mahasiswa, hingga alumni dan mitra kerja. Mereka juga meninjau langsung fasilitas penunjang seperti ruang kuliah, perpustakaan, hingga laboratorium.
Kegiatan asesmen ditutup dengan penandatanganan berita acara dan penyerahan hasil asesmen sementara. Dalam sambutan penutupnya, Dr. M. Nurul Irfan mengapresiasi semangat dan keterbukaan seluruh tim di IAIN Parepare. Ia mengingatkan, masih ada data yang perlu diperbarui. “Kami hadir membawa amanah untuk verifikasi, dan kami berharap proses ini membawa keberkahan,” tuturnya.
Sementara itu, Dr. Ahmad Luthfi Hamidi menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia sebagai bagian dari transformasi kelembagaan. “Penyempurnaan dokumen penting, tapi penguatan SDM jauh lebih strategis. Ini adalah pijakan menuju transformasi dari IAIN ke UIN,” ujarnya mantap.
Harapan dan optimisme tak hanya datang dari pimpinan universitas. Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi), Dr. Rahmawati, M.Ag., turut menyampaikan pandangan dan rasa syukurnya atas proses asesmen ini. Baginya, asesmen bukan semata proses administratif, melainkan momentum untuk mengukur denyut nadi akademik yang selama ini dirawat bersama.
“Kami melihat asesmen ini sebagai refleksi atas apa yang telah kami bangun selama ini. Terutama bagaimana kami membina atmosfer akademik yang sehat, inklusif, dan berorientasi pada mutu,” ujar Dr. Rahmawati. Ia juga menekankan bahwa semangat kolegialitas dan kekompakan tim dosen serta tenaga kependidikan menjadi modal utama yang memperkuat Prodi HPI dalam proses ini.
Ketua Program Studi HPI, Andi Marlina, SH, MH, CLA, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Di balik kerja kerasnya, tersimpan perjalanan panjang dan penuh tantangan sejak awal penyusunan dokumen akreditasi.
“Kami menyusun borang ini tidak dalam semalam. Prosesnya panjang, penuh dinamika, dan dikerjakan dengan semangat kebersamaan. Apa yang kami tampilkan hari ini adalah cerminan dari kerja keras seluruh tim,” ucap Andi Marlina. Ia menambahkan bahwa asesmen ini memberi banyak pelajaran, sekaligus membuka ruang refleksi untuk memperbaiki aspek-aspek yang masih bisa dikembangkan.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya sinergi dengan stakeholder, termasuk mahasiswa, alumni dan mitra pengguna lulusan. “Kami ingin Prodi HPI tidak hanya unggul secara administratif, tapi juga benar-benar mencetak lulusan yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Hari itu, IAIN Parepare tak hanya kedatangan tamu dari pusat, tapi juga kedatangan harapan. Harapan bahwa di bawah semangat perbaikan berkelanjutan dan dedikasi sivitas akademik, Prodi HPI bisa menjelma menjadi salah satu pilar unggulan yang mengangkat marwah kampus dan menyemai cahaya keilmuan bagi bangsa.
Kini, setelah proses asesmen usai, seluruh civitas academica Prodi HPI seakan menggantungkan harapan pada satu hal: bahwa kerja keras, komitmen, dan kebersamaan tak akan sia-sia. Mereka percaya, capaian unggul bukanlah mimpi yang terlalu tinggi—melainkan hasil dari setiap langkah kecil yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
“Kami mohon doa dari Bapak/Ibu semuanya agar Prodi HPI bisa terakreditasi unggul,” ujar Andi Marlina. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar