• Tentang Kami
  • Tim Pijarnews
  • Kerjasama
Sabtu, 17 Mei, 2025
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Pijar News
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan
Pijar News
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Utama Topik Utama

Mayoritas Hamil Duluan, Ratusan Anak di Ponorogo Minta Nikah Dini

Dian Muhtadiah Hamna Editor: Dian Muhtadiah Hamna
09:23, 15 Januari 2023
di Topik Utama
Waktu Baca: 3 menit

PONOROGO, PIJARNEWS.COM–Pengadilan Agama (PA) Ponorogo menerima 191 permohonan anak menikah dini selama 2022. Sebagian besar alasan dispensasi nikah itu karena anak hamil duluan dan melahirkan. Sisanya karena sudah berpacaran dan lebih memilih menikah daripada melanjutkan sekolah.

Berdasarkan data PA Ponorogo, dari total 191 permohonan dispensasi nikah yang masuk, rentang usia anak terbanyak yang mengajukan permohonan dispensasi nikah adalah 15-19 tahun. Jumlahnya mencapai 184 perkara. Sisanya adalah pemohon dispensasi nikah di bawah 15 tahun, yakni 7 perkara.

Dari sisi jenjang pendidikan, anak-anak dengan pendidikan terakhir SMP menjadi yang terbanyak mengajukan dispensasi nikah. Jumlahnya mencapai 106 perkara. Lainnya, pendidikan terakhir SD sebanyak 54 perkara, SMA 25 perkara, dan tidak sekolah 6 perkara.

Sedangkan dari sisi pekerjaan, sebagian besar anak yang mengajukan permohonan dispensasi nikah ke PA Ponorogo adalah mereka yang belum bekerja. Jumlahnya sebanyak 105 perkara. Sisanya, sebanyak 79 perkara adalah anak-anak yang sudah bekerja di perusahaan swasta.

Sempat bikin heboh di media sosial bahwa ratusan anak di Ponorogo mengajukan dispensasi nikah karena pacaran kebablasan hingga hamil duluan bahkan sebagian sudah melahirkan. Benar saja, ada 115 perkara dispensasi nikah dengan alasan hamil, 10 perkara karena melahirkan.

Baca Juga

Jebakan Pernikahan Dini, Antara Tradisi dan Harmonisasi Rumah Tangga

Di Bacukiki Barat Pernikahan Dini 2021-2022 Didominasi Perempuan

Yang lebih mengejutkan lagi, ada sebanyak 66 permohonan dispensasi nikah yang diterima PA Ponorogo menyertakan alasan bahwa anak-anak itu ingin menikah dini karena sudah berpacaran.

Memang, tidak semua permohonan dispensasi nikah yang masuk dikabulkan oleh PA Ponorogo. Namun jumlah yang dikabulkan cukup banyak. Yakni mencapai 176 perkara. Sedangkan sisanya, sebanyak 8 permohonan ditolak, 4 permohonan dicabut, 2 tidak diterima, dan 1 lainnya gugur.

Biasanya, Pengadilan Agama memang akan memprioritaskan pengabulan dispensasi nikah untuk anak-anak yang sudah pacaran kebablasan. Mereka yang hamil atau bahkan sudah melahirkan permohonan dispensasi nikahnya biasanya dikabulkan.

Dengan asumsi itu, dari total 176 perkara berarti ada 125 pemohon dispensasi nikah yang dikabulkan karena alasan hamil dan melahirkan. Sisanya, ada 51 anak yang memohon dispensasi kawin dengan alasan pacaran turut dikabulkan oleh PA Ponorogo.

Merespons ramainya pembahasan fenomena nikah dini akibat pacaran kebablasan di Ponorogo di media sosial, Kepala Dinas Sosial Supriyadi mengakui fenomena nikah dini karena alasan hamil di luar nikah bahkan sudah melahirkan memang terjadi di Ponorogo.

“Mengacu UU perkawinan nomor 16 tahun 2019 (tentang Perkawinan), permintaan dispensasi itu kan karena di bawah 19 tahun. Alasannya ada yang memang ingin menikah lalu ada juga yang hamil di luar nikah,” ujar Supriyadi, Jumat (13/1/2023) seperti dikutip dari detik.com.

Namun, Supriyadi membantah bila seluruh kasus pernikahan dini itu dikaitkan dengan alasan hamil atau melahirkan di luar nikah. Sebab, kata dia, tidak sedikit kasus pernikahan dini di Ponorogo itu karena anak-anak memang ingin menikah.

“Jadi jangan digebyah uyah (disamaratakan), seolah-olah ratusan yang minta dispensasi itu karena hamil. Tapi memang ada anak yang sudah tidak mau sekolah (akhirnya) minta nikah,” ujar Supriyadi.

Dengan demikian, bila pernyataan Supriyadi itu disesuaikan dengan proporsi perkara dispensasi nikah yang dikabulkan PA Ponorogo. Maka fenomena nikah dini di Ponorogo bila dilihat dari segi alasannya bisa dinarasikan seperti berikut ini.

Dari total 176 anak yang diizinkan menikah dini di Ponorogo, ada 125 anak yang menikah karena hamil duluan, sebagian bahkan sudah melahirkan. Sedangkan sisanya, ada 51 anak yang memilih nikah dini cuma karena alasan sudah punya pacar dan memilih nikah daripada melanjutkan sekolah.

“Kami kan melakukan upaya untuk menekan angka pernikahan dini bukan hanya di tahun 2022 tapi juga di tahun 2021 dan 2020. Ada program seperti itu. Melihat acuan data, ada penurunan dari 2021 ke 2022,” dalih Supriyadi.

Ya, memang terjadi penurunan jumlah permohonan dispensasi kawin yang masuk ke PA Ponorogo pada 2022 bila dibandingkan dengan 2021. Berdasarkan data PA Ponorogo, selama 2021 lalu jumlah pemohon dispensasi kawin mencapai 266 perkara, selisih 75 perkara lebih sedikit dibandingkan tahun 2022.

Supriyadi juga mengungkapkan hal lainnya. Kasus pernikahan dini di Ponorogo menurutnya tidak hanya berasal dari keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) saja.

“Dari kasus-kasus yang kami tangani tentang anak, pelaku maupun korban tidak semuanya berasal dari keluarga PMI tapi ada juga keluarga yang kelihatannya baik-baik saja di rumah, harmonis. Menurut saya, siapa pun anak perlu perhatian ekstra, diawasi secara ekstra,” tukasnya. (*)

Sumber: detik.com

Editor: Dian Muhtadiah Hamna

Terkait: Pernikahan Dini

BERITA TERKAIT

Nurjannah Amir (Mahasiswi  Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare/Peserta Kelas Menulis Opini Batch I Pijar Akademi)

Jebakan Pernikahan Dini, Antara Tradisi dan Harmonisasi Rumah Tangga

18 Desember 2024
KUA Bacukiki Barat

Di Bacukiki Barat Pernikahan Dini 2021-2022 Didominasi Perempuan

4 November 2023

Gelar Penyuluhan Perlindungan Anak, Kades: Lipukasi Rangking Satu Pernikahan Dini

14 Mei 2022

Anak 14 Tahun asal Pinrang Menikahi Siswi Kelas 1 SMA di Donggala

29 September 2017

Wow! Belasan Pasangan Dibawah Umur Menikah di Barru

9 Agustus 2017
Selanjutnya

Taufan Pawe Siap Perjuangkan Pencinta PSM Kembali Saksikan Tim Kebanggaan Bertanding di Stadion GBH

BERITA POPULER

  • Warga Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini khususnya yang berdomisili di wilayah RW 01 dan RW 02 bersama Plt RT setempat menggelar rapat dan dengar pendapat, Kamis (24/4/2025)

    Penggunaan Fasum Lapangan Dipersulit, Warga Mappala Lakukan Petisi Penolakan SK Pengurus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wabup Sidrap Rapat dengan Penyedia Jasa Bahas Soal Temuan BPK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SPMB 2025 Segera Dibuka! SMAN 5 Parepare Tawarkan Pendidikan Berkualitas dan Fasilitas Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gadis 18 Tahun Tewas di Gunung Bambapuang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sempat Dilarang, Korban Tewas di Gunung Bambapuang Tetap Nekat Mendaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bermodal Hal Ini, Bupati Target 1 Juta Ton Padi 2025 di Sidrap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beraksi di Sidrap dan Parepare Residivis Bermodal Pahat dan Mobil Rental Ditangkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Prof Baharuddin Lopa, Jaksa Pemberani Kepercayaan Gus Dur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Catut Nama RS, Modus Anak Sakit Tak Punya Biaya hingga Jual Laptop, RSUD Andi Makkasau Sebut Itu Penipuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sukses Bangun Dua Kampus di Sulbar, Muhammadiyah Wacanakan Bangun PT di Majene

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Media Online Pijar News ini Telah Terverifikasi secara Administratif dan Faktual Oleh Dewan Pers

  • Tentang
  • Redaksi
  • Advertise
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan
  • Perlindungan Wartawan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.