PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Tanggal 8 Maret yang jatuh pada hari ini, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau ‘International Women Day’, beragam macam cara pun digelar untuk memperingati hari bersejarah ini.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Parepare, yang menggelar pelatihan pengembangan dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), di Gedung Balai Ainun Habibie.
Panitia pelaksana ‘International Women Day’ Hj.Ratna mengatakan, kegiatan ini dilaluksm bertujuan untuk meningkatkan peran Perempuan.
“Program Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ini, dilakukan khususnya kaum Perempuan yang ada di Organisasi, Lembaga dan Instansi Pemerintahan, tujuannya untuk memberikan peran Perempuan dalam Program Bangsa” ungkap Hj.Ratna.
Masih dalam rangkaian peringatan ‘International Women Day’ ratusan Koalisi NGO dan Aktivis Perempuan di Kota Makassar, mendatangai kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel.
Kedatangan Koalisi Perempuan ini, dalam rangka mendorong keterwakilan perempuan dalam Lembaga Pelaksana Pemilu, dan menyampaikan aspirasi serta masukan terkait dengan pentingnya ‘Affirmative Action’ dalam proses seleksi pemilihan anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.
Penyampaian aspirasi dan masukan kepada Tim Seleksi ini, didasarkan pada hasil awal dari seleksi berkas administrasi pelamar bakal calon anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan, dimana dari 154 orang yang memasukkan berkas lamaran, yang dinyatakan lulus untuk melangkah pada tahapan berikutnya berjumlah 60 orang dimana yang terdiri dari 16 perempuan dan 44 laki-laki.
Mencermati hal tersebut, maka Koalisi NGO serta Aktivis Perempuan ini menilai, jumlah perempuan yang lulus untuk tahapan selanjutnya berjumlah 25% dimana hal ini tidak memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan.
Tetapi tahukah anda apa itu ‘International Women Day’.
‘Internatinal Women Day’ adalah salah satu event dunia ini bergerak di bidang politik hingga sosial, yang menginginkan kesetaraan jender. Bermula pada tahun 1900-an, gerakan ini disepakati untuk diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Peringatan Hari Perempuan Internasional setiap tahun dimeriahkan di seluruh dunia dengan berbagai cara. Misalnya, penampilan karya seni, diskusi, hingga aksi turun ke jalan.
Dilansir dari Tempo, akar sejarahnya dapat ditelusuri dari tahun 1908 ketika 15 ribu perempuan berunjuk rasa di sepanjang jalan di kota New York, Amerika Serikat menuntut hak-haknya untuk memberikan suara, pembayaran upah yang lebih baik, dan memangkas jam kerja karyawan.
Setahun kemudian, Amerika Serikat memperingati Hari Perempuan Nasional pada tanggal 28 Februari. Namun, pada tahun 1913, beberapa negara mulai merasa pentingnya untuk memperingat hari tersebut sehingga sejak itu Hari Perempuan Internasional diputuskan jatuh pada tanggal 8 Maret. (abd)