PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Parepare menggelar Semarak Hijriah 1447 H dengan menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd, sebagai penceramah utama di Auditorium Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Jumat, 12 Juli 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “Hijrah Menuju Pencerahan” ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat. Kegiatan itu juga dirangkaikan penyerahan gaji ke-13 kepada 53 guru honorer/guru yayasan non-sertifikasi. Mulai tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA dan SMK Muhammadiyah se-Kota Parepare.

Dalam ceramahnya, Prof Irwan Akib menekankan bahwa makna hijrah tidak boleh dimaknai sebatas berpindah secara fisik, melainkan sebagai transformasi sosial dan peradaban menuju kehidupan yang adil, setara, dan tercerahkan, sebagaimana dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat Madinah.
“Hijrah adalah tonggak lahirnya peradaban baru yang membawa nilai-nilai keadilan, persatuan, dan penghapusan ketimpangan sosial,” ujar Prof Irwan. Ia juga menyinggung pentingnya berpikir maju dan meninggalkan pola pikir kolonial agar institusi seperti Umpar dapat berkembang secara global.

Prof Irwan juga menyampaikan bahwa PP Muhammadiyah telah resmi meluncurkan Kalender Global Hijriah Tunggal (KGHT) pada 25 Juni 2025 lalu di UNISA Yogyakarta. Kalender ini merupakan hasil kajian panjang sejak Munas Tarjih ke-32 pada Februari 2024, dan mengadopsi hasil Muktamar Turki 2016 yang berbasis ilmiah dan sesuai syariat.
KGHT berlandaskan tiga prinsip utama, yaitu keseragaman tanggal dan hari di seluruh dunia, penggunaan hisab sebagai metode penentuan waktu, dan prinsip kesatuan matla’ atau satu zona waktu Islam global. Diharapkan, KGHT dapat menjadi rujukan internasional umat Islam dalam penanggalan hijriah.
Ketua PDM Parepare, Prof. Dr. KH. Mahsyar Idris, M.Ag, menyambut baik tema yang diangkat dan materi ceramah dari Prof Irwan. Ia menyebut bahwa kegiatan ini penting untuk menanamkan kesadaran bahwa hijrah adalah bentuk perubahan kolektif ke arah kemajuan.
“Semangat hijrah harus dimaknai secara substansial, bukan simbolik. Umat Islam hari ini perlu bergerak dari zona nyaman menuju pembangunan peradaban unggul yang memberi solusi atas problem kehidupan modern,” ujar Prof Mahsyar.
Ia menambahkan, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam harus terus menjadi pelopor dalam pencerahan umat, sebagaimana dicontohkan oleh KH Ahmad Dahlan dalam membumikan ajaran tauhid melalui aksi sosial, pendidikan, dan kesehatan.
Pesan kuat juga disampaikan Prof Irwan tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai tauhid dalam kehidupan nyata. Ia mencontohkan bagaimana KH Ahmad Dahlan mengajarkan Surat Al-Ma’un dan Al-Ashr secara mendalam agar murid-muridnya mampu menerjemahkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam tindakan nyata.
Menurut Prof Irwan, ajaran Islam sejati bukan hanya berhenti pada pengakuan lisan, tetapi harus diwujudkan dalam amal saleh yang menyentuh masyarakat, seperti pemberdayaan fakir miskin, pengentasan kebodohan, dan pembebasan dari ketertindasan.
Tampak hadir dalam kegiatan ini, Rektor Umpar Prof. Dr. Jamaluddin, Ketua DPRD Parepare Kaharuddin Kadir, Pj Sekda Parepare Amarun Agung Hamka, pimpinan Aisiyah serta pimpinan amal usaha Muhammadiyah se-Kota Parepare. Acara berlangsung khidmat dan penuh semangat perubahan. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar

















