PIJARNEWS.COM — Masih tentang merebaknya isu skandal Facebook dengan Cambridge Analytica, sebuah konsultan politik yang diduga menyalah-gunakan data pribadi puluhan juta pengguna Facebook.
Di antara banyaknya suara yang meminta untuk menghapus Facebook, satu akun yang paling menonjol adalah: Brian Acton, salah satu pendiri layanan pesan WhatsApp, yang sekarang ini, telah dimiliki Facebook.
Acton membuat tweet “Ini adalah waktunya. #deletefacebook”, pada hari Selasa (21/03/2018). Hashtag yang ia gunakan di twitter ini menjadi tren sejak skandal akhir pekan itu menjadi heboh.
Sebagaimana dilansir dari media Fortune.com, hari Rabu, (21/3/2018), Harga saham Facebook turun lebih dari 11% sejak laporan akhir pekan lalu terkait dengan isu skandal ini. Media Sosial Facebook ini sekarang menghadapi desakan keras dari pihak regulator di Amerika serikat dan Eropa dan juga tekanan investor berkaitan dengan turunnya harga saham tersebut.
Banyak pihak menganggap bahwa Cambridge Analytica menggunakan data Facebook dengan cara yang tidak biasa. Konsultan ini diduga ingin mempengaruhi pengguna facebook dan melakukan propaganda yang bisa mempengaruhi hasil pemilihan Presiden tahun 2016 lalu.
Acton adalah seorang insinyur dan eksekutif di Yahoo sebelum dia mendirikan WhatsApp pada tahun 2009. Facebook membeli aplikasi messaging ini pada tahun 2014, yang membuat Acton menjadi seorang miliuner dan bertahan hingga November tahun lalu.
Saat ini, Acton memimpin Yayasan bernama Signal Foundation. Yayasan ini merupakan saingan dari WhatsApp. Yang mana selama beberapa tahun terakhir, Whatsapp menggunakan teknologi enkripsi yang bersifat open souce dari Signal, yang dikembangkan oleh pendiri Signal yaitu Moxie Marlinspike dan timnya di Open Whisper Systems.
Marlinspike mengatakan “Brian Acton meninggalkan WhatsApp dan Facebook tahun lalu, dan menghabiskan tenaga dan masa depannya untuk membangun teknologi nirlaba untuk kepentingan publik,”.
Acton bukanlah pengguna aktif Twitter, dia malah hanya melakukan tweet dua kali di tahun ini dan dua kali di tahun 2016. Terlepas dari tweet “WhatsApp” acak di tahun 2012, dia sepertinya tidak menggunakan layanan ini sejak tahun 2010 dan baru menggunakannya lagi sejak munculnya isu skandal penyalah-gunaan data pribadi pengguna facebook. (adl)