PAREPARE, PIJARNEWS.COM — H Hasdir Subroto, S, Pd, M, Pd resmi definitif menjadi Kepala UPTD SMPN 9 Kota Parepare. Itu setelah sebelumnya dia menjabat Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah untuk menggantikan Kamaruddin S, Pd, M, Pd.
Pelantikan Hasdir Subroto menjadi Kepala SMPN 9 dilakukan oleh Wali Kota Parepare, Taufan Pawe dalam prosesi yang berlangsung di Auditorium BJ Habibie, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Sabtu (2/9/2023) lalu.
Hasdir menyatakan komitmennya untuk menjadikan SMPN 9 semakin baik dan peningkatan kualitas pembelajaran menjadi prioritas.
“Peningkatan kualitas pembelajaran pastinya menjadi prioritas. Demikian juga dengan peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik menjadi perhatian kami. Insya Allah kami siap menjalankan amanah Bapak Wali Kota dan kepala dinas pendidikan dengan baik,” kata Hasdir, Senin (18/9/2023).
Menurutnya, saat ini fasilitas sarana dan prasarana sekolah terus ditingkatkan. Oleh karena itu, dia mengutarakan, SMPN 9 masih siap mengakomodasi siswa pindahan atau yang belum tertampung di sekolah negeri.
“Baru-baru ini kami menerima siswa pindahan dari pesantren. Dan kami masih siap menerima jika ada siswa pindahan maupun yang belum terakomodasi di sekolah negeri untuk masuk di SMPN 9,” ungkap Hasdir.
Saat ini berlangsung rehabilitasi beberapa ruang kelas dan fasilitas lainnya di SMPN 9. Ada delapan ruang kelas yang direhab, ditambah ruang kantor, tata usaha, perpustakaan, dan pembangunan WC putra dan putri dua pasang.
“Alhamdulillah sampai saat ini rehab berlangsung aman dan lancar tidak ada gangguan, serta proses pembelajaran tetap aktif menggunakan ruangan yang tersedia,” tandas Hasdir.
Taufan Pawe dalam arahannya usai melantik mengatakan, rotasi kepala sekolah adalah untuk penyegaran, promosi untuk lebih meningkatkan kinerja, dan yang diberhentikan karena masa periodesasi kepala sekolahnya sudah berakhir.
“Hari ini kita menunjukkan atmosfer yang kuat bahwa Kota Parepare adalah mercusuar pendidikan,” ujar Taufan Pawe.
Wali Kota Parepare dua periode ini berpesan agar para kepala sekolah menjadi inovator dengan menciptakan inovasi-inovasi.
“Kampungan kalau kepala sekolah masih bersentuhan dengan masalah dana BOS. Jangan buat saya sedih, karena pada akhirnya tercemar karena masalah dana BOS itu,” ingat Taufan Pawe.(*)
Reporter: Faizal Lupphy