Jika pengunjungnya ramai, sambung Rahman, pengelola membatasi pengunjung agar menjaga jarak. “Kami bisanya menyediakan puluhan kursi di depan toko untuk ditempati pengunjung yang antre,” kata Rahman.
Salah seorang pengunjung, Rahmah Emma (45) mengaku senang berbelanja di Toko dan Swalayan Sejahtera. Selain lokasinya dekat dari rumah, lanjut Emma, pengelola toko dan swalayan Sejahtera konsisten menerapkan protokol kesehatan.
“Seluruh pengunjung yang akan masuk ke toko harus menjalani pengecekan suhu, mencuci tangan pakai sabun atau handsanitizer dan harus menjaga jarak,” kata warga Labukkang ini kepada PIJARNEWS.COM, Sabtu (5/12/2020).
Salah seorang pengunjung lainnya, Furqon Taufiqi (9) mengaku pernah ditolak masuk ke swalayan untuk berbelanja lantaran lupa memakai masker. “Saya terpaksa pulang ke rumah ambil masker sebelum masuk berbelanja ke swalayan,” ujar siswa Kelas 3 SD Islam Terpadu Andalusia, Kota Parepare.
Camat Ujung yang juga Tim Satgas Covid-19 Ujung, Ulfa Lanto memuji sikap manajemen Toko Swalayan Sejahtera Parepare yang sejak awal Pandemi menerapkan protokol kesehatan. “Sebelum ada perwali, pengelola sudah menerapkan secara ketat protokol kesehatan bagi pengunjung. Selain Toko Sejahtera, kami juga memantau KFC dan Planet Surf sudah konsisten menerapkan prokes,” kata Ulfa kepada PIJARNEWS.COM, Senin (7/12/2020).
Akhir November 2020 lalu, Tim Satgas Covid-19 Kota Parepare menindak tegas satu pengelola pusat jajanan di Kota Parepare. Tim Satgas menyegel lantaran pengelola abai terhadap protokol kesehatan seperti pengunjung tidak menjaga jarak. Sanksi tersebut diberlakukan hingga tiga hari.
Camat Ujung yang juga Satgas Covid-19, Ulfa Lanto mengaku melakukan penyegelan lantaran pengelola pusat jajanan tersebut melanggar protokol kesehatan. “Sebelum disegel, tim beberapa kali menegur pengelola. Tapi karena masih ditemukan melanggar, maka tim satgas mengenakan denda Rp500 ribu. Tim kembali turun melakukan pemantauan, ternyata tidak mengatur jarak antara satu meja dengan meja lainnya. Karena itu, tim satgas terpaksa menyegel. Tapi kini sudah dibuka setelah tiga hari dibuka. Hasilnya, pengelola jajanan tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan yang bagus,” ujar Ulfa. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar