GOWA, PIJARNEWS.COM– SMAN 4 Gowa menjadi tuan rumah pelaksanaan Pelatihan Pembuatan Modul Berbasis Project Based Learning (PjBL) pada Jumat (25/07/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang digagas oleh tim dosen yaitu Dr. Farida Febriati, S.S., M.Si., Dr. Pattaufi, S.Pd., M.Si., Andromeda Valentino Sinaga, S.S., M.Pd., Dedy Aswan, S.Pd., M.Pd., dan Maenuddin Bustanil Syah, S.Pd., M.Pd, dari Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Univeristas Negeri Makassar (UNM)dan diikuti oleh guru-guru lintas mata pelajaran di sekolah tersebut.
Pelatihan ini dirancang untuk membekali guru dengan kemampuan menyusun modul pembelajaran inovatif berbasis proyek, guna meningkatkan keterlibatan dan kreativitas siswa dalam proses belajar.
“Kami ingin mendorong guru untuk tidak hanya mengajar secara konvensional, tetapi juga merancang pembelajaran dengan menyusun modul berbasis proyek yang memberi ruang eksplorasi dan pemecahan masalah secara nyata kepada peserta didik,” ujar Ketua Tim PKM, Dr. Farida Febriati, S.S., M.Si.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Lab Fisika SMAN 4 Gowa, para guru mendapatkan materi langsung dari para narasumber, serta terlibat aktif dalam praktik penyusunan modul. Modul-modul yang disusun akan disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan kebutuhan siswa di lapangan.
Kepala SMA Negeri 4 Gowa, Abustam, S.Pd., menyambut baik pelaksanaan program ini. “Kami sangat mengapresiasi pelatihan ini. Ini selaras dengan semangat kami untuk terus berinovasi dalam pembelajaran. Semoga ke depan praktik penyusunan modul berbasis proyek ini semakin meluas di kelas-kelas kami,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pelatihan teknis, tetapi juga wadah kolaborasi antara kampus dan sekolah. Para guru terlihat antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari penyusunan kerangka modul hingga diskusi kelompok untuk menyempurnakan rancangan pembelajaran mereka.
Program Kemitraan Masyarakat ini menjadi bagian dari pengabdian dosen dalam menjawab kebutuhan dunia pendidikan, khususnya dalam memperkuat kompetensi guru di era kurikulum yang menuntut pendekatan yang berorientasi pada pemahaman konseptual yang mendalam, berpikir kritis, inovatif, dan aktif.





















