- Polemik sumbangan untuk Porseni PGRI Sulsel di Luwu Timur
PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Dinas Pendidikan Kota Parepare tidak menyetujui kebijakan PGRI meminta sumbangan kepada anggotanya, untuk ikut Porseni di Luwu Timur. Hal tersebut ditegaskan Kadis Pendidikan Kadarusaman Mangurusi, Kamis 9/11.
PGRI sempat membuat surat untuk ditandatangani Kadis. Namun Kadarusaman menolak. “Ada nama saya disebut sebagai ‘mengetahui’. Saya tidak tandatangani itu,” bebernya.
Dia sejak awal memang tidak setuju cara tersebut. Apalagi nominalnya ditentukan. Padahal, Pemkot sudah membantu PGRI setidaknya Rp80 juta.
“Kan ada dicantumkan jumlah, konotasinya seperti kalau ada pemaksaan. Sehingga saya tidak tandatangani surat itu. Kami di dinas pendidikan, tidak mau jika ada kebijakan yang terkesan memaksakan untuk partisipasi itu,” jelasnya.
baca juga: http://pijarnews.com/pgri-pungut-sumbangan-iuran-dan-bantuan-pemkot-diklaim-tidak-cukup/
Sebelumnya, PGRI bakal memberangkatkan 350 guru untuk Porseni PGRI Sulsel di Malili, Luwu Timur selama lima hari. Berdasarkan proposal, PGRI membutuhkan Rp237 juta. Pengurus lalu meminta sumbangan kepada anggotanya dengan nominal Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Hal ini menuai polemik utamanya dikalangan pendidik. (mul/ris)