MAKASSAR, PIJARNWES.COM–Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Hamzah Halim menepis opini publik terkait Unhas Kampus yang tidak Inklusif.
Opini publik yang berkembang di media Sosial yang menyerang Institusi Unhas dipicu video viral dari seorang mahasiswa baru Fakultas Hukum.
Prof. Hamzah mengatakan bahwa video yang viral itu tidak menggambarkan kejadian sebenarnya.
Sebab kata Prof. Hamzah, video yang beredar itu terpotong dan tidak menampilkan kejadian sebelumnya.
“Nah ternyata video yang beredar itu, video yang dipotong, tidak mungkin langsung dibawa kedepan kalau tidak ada apa-apa kan,” ungkap Prof. Hamzah saat ditemui dalam ruangannya.
Ia menjelaskan kejadiannya itu dipicu dari kelakuan mahasiswa yang dianggap tidak sopan dan beretika.
Berdasarkan hasil konfirmasi yang dilakukannya, ia menceritakan bahwa Mahasiswa tersebut ditegur lantaran mengkipas-kipas dirinya padahal kondisi ruangan cukup sejuk karena mengunakan air conditioner (AC).
“Nah setelah saya konfirmasi, bahwa yang lain masuk ruangan secara teratur dan disana ruangannya dingin tapi dia kipas-kipas, itu yang ditegur kenapa pake kipas,” imbuhnya.
Setelah itu katanya, Mahasiswa tersebut disuruh berjalan namun gaya jalan yang ditunjukkan berlenggak-lenggok seperti yang ditirukan Prof.Hamzah saat diwawancarai di Ruangannya.
“Sudah itu ditanya yah udah kesana, terus dia jalan lagi kayak gaya-gaya begini (sambil prof berlenggak-lenggok) akhirnya dia dipanggil, nah itu yang tidak terekam prosesnya, tidak mungkin langsung baru dipanggil heii kamu kesini, pasti ada penyebabnya,” pungkasnya.
Selain itu diketahui dalam postingan mahasiswa itu diduga menghina dosennya termasuk dinilai menghina institusi.
“Saya baca semua apa yang dikirim dia di medsos yakni di postinganya, sampai ada menyerang istitusi dan menyerang pribadi dosen,” terangnya.
Selain itu Dekan kelahiran Mandar Sulbar tersebut, juga mengklarifikasi soal video yang beredar, ia mengaku maksud dosen yang diketahui Wakil Dekan (WD) 3 itu menyuruh masuk ke ruangan bermaksud menyuruhnya masuk dalam ruangan untuk dimintai keterangan.
“Bukan dibilang diusir tapi mau dimasukan ke dalam ruangan khusus untuk ditanyai, kenapa seperti itu,” katanya.
Ia juga menilai, saat WD 3 menyuruhnya masuk ke ruangan justru melindungi pribadi mahasiswa agar tidak dipermalukan.
“Menurut saya waktu dia dipanggil ke ruangan khusus saya rasa itu cukup melindungi dirinya, andai kata ini anak koperatif akan selesia disitu, tapikan seolah-olah dia menantang, kalau kita lihat nadanya-kan,” jelasnya.
Ia juga menepis opini publik yang menganggap kampus Unhas tidak inklusif, ia menyebutkan Unhas sangat inklusif, hal itu dibuktikan dengan program yang telah di launching yakni siaga mencegah kekerasan seksual.
Tak hanya itu katanya, dalam sambutan Dekan FH Unhas tersebut sangat menekankan kesetaraan tanpa diskriminasi terhadap satu golongan tertentu.
“Pada saat penerimaan maba ini jelas-jelas saya katakan tidak ada perlakuan diskriminasi disini saya tidak mau tau disini ada anak pejabat disini. disini semua mahasiswa baru Unhas,” ungkapnya.
Sementara itu ia juga berpesan kepada mahasiswa tersebut, agar prinsip yang dianutnya tidak disebar kepada yang lain.
“Saya hormati pilihanya dan prinsipmu, dengan satu catatan yang saya minta jangan pernah kau sebar yang seperti ini ke temanmu yang tidak menganut prinsip yang sama,k arena konsekuensinya orangtuanya bisa marah saya bilang,” terangnya
Berdasarkan pernyataan Prof. Hamzah, persoalan tersebut sudah terselesaikan. Kedua pihak telah dipertemukan dan sang Mahasiswa menyampaikan permohonan maaf kepada pihak kampus khususnya pribadi dosen yang telah dihinanya.
Mahasiswa tersebut telah membuat video permohonan maaf atas kejadian tersebut, ia mengaku emosi secara spontan yang sehingga memicu perdebatan mulut seperti yang terjadi dalam video viral itu.
Reporter: Sucipto Al-Muhaimin