PAREPARE, PIJARNEWS.COM —
Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, Masjid Agung Anregurutta KH Abdulrahman Ambo Dalle di Kota Parepare menjadi saksi penyampaian pesan mendalam dari Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Kiyai Hannani Yunus, M.Ag.
Dengan ceramah bertajuk Hakikat Iman, Ilmu, dan Amal Saleh, Prof Hannani mengungkap rahasia yang jarang disadari: banyak orang yang bersekolah, tetapi hanya sedikit yang benar-benar mau belajar. Apa yang sebenarnya dimaksud oleh Prof. Hannani?
Prof. Hannani menekankan bahwa di era digital ini, derasnya arus informasi di media sosial sering kali menjadi penghambat bagi generasi muda untuk fokus menimba ilmu. Orang tua diingatkan untuk senantiasa membimbing, memotivasi, dan menjaga anak-anak agar tetap semangat belajar di tengah gempuran distraksi digital.
Ia menyoroti fenomena yang kerap terjadi di kalangan mahasiswa dan pelajar. Banyak yang rajin hadir di kelas, tetapi hanya sedikit yang benar-benar menikmati proses belajar. “Sekolah dan kuliah bukan sekadar untuk mengejar nilai, tetapi yang lebih penting adalah memahami, mampu menjelaskan ulang, serta mengamalkan ilmu yang diperoleh di tengah masyarakat,” ungkap Hannani di Masjid Agung Parepare, Ahad 9 Maret 2025 atau bertepatan 9 Ramadan 1446 Hijriyah.
Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
“Yarfa’illāhulladzīna āmanu minkum walladzīna ūtul-‘ilma darajāt.”
(Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”) (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ayat di atas menjadi motivasi kuat bagi umat Islam untuk terus menuntut ilmu, karena ilmu adalah kunci untuk meningkatkan derajat manusia di hadapan Allah SWT.
Lebih jauh, Prof. Hannani juga mengutip hadis Rasulullah SAW:
“Man salaka tharīqan yaltamisu fīhi ‘ilman, sahhalallāhu lahu bihī tharīqan ilal-jannah.”
(Artinya: “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”) (HR. Muslim)
Pesan di atas menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah yang tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga membuka pintu kesuksesan di dunia dan akhirat.
Sebagai seorang akademisi yang kini mengemban amanah sebagai Rektor, Prof. Hannani menekankan bahwa ilmu yang diperoleh tidak boleh berhenti pada pemahaman teoretis semata. Ilmu harus diulang-ulang, dipahami secara mendalam, dan diajarkan kepada orang lain agar bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dalam budaya Bugis, ada petuah yang perlu dicermati. “Célli’ mi’ ri laleng, tettong mi’ ri gau’.” (Artinya: “Pandai dalam berbicara harus diiringi dengan tindakan yang nyata.”) Petuah ini mengajarkan bahwa ilmu tanpa amal hanyalah omong kosong.
Rektor IAIN Parepare mengajak para mahasiswa untuk menjadikan kampus sebagai laboratorium intelektual yang melahirkan pemikir-pemikir yang berkarakter, beriman, dan berakhlak mulia. “Belajar bukan sekadar mengejar gelar, tetapi bagaimana ilmu yang kita peroleh mampu membawa manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup kita,” tegas Ketua PC Nahdlatul Ulama Parepare ini.
Pentingnya pengulangan dalam belajar juga disampaikan Prof Hannani. Beliau mencontohkan bagaimana para ulama terdahulu mengulang-ulang bacaan dan memahami makna Al-Qur’an serta hadis, sehingga mereka menjadi sosok yang berilmu tinggi dan bermanfaat bagi umat.
Di akhir ceramah, Prof. Hannani mengingatkan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mampu mengubah perilaku dan karakter seseorang menjadi lebih baik. “Ilmu yang sejati adalah ilmu yang diamalkan, bukan sekadar disimpan dalam pikiran,” tuturnya.
Pesan Rektor IAIN Parepare ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh pelajar dan mahasiswa, khususnya mahasiswa IAIN Parepare untuk terus semangat menuntut ilmu, meskipun tantangan di era digital semakin kompleks. Sebab, dengan ilmu, iman yang kuat, dan amal saleh, seseorang akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat.
Dengan mengutip ayat Al-Qur’an, hadis, serta petuah Bugis, Prof. Hannani berhasil menyampaikan pesan yang menyentuh hati para jamaah. Sebuah ceramah yang sederhana, tetapi penuh makna dan sarat akan hikmah bagi generasi muda yang ingin meraih kesuksesan sejati melalui ilmu pengetahuan. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar, kolaborasi AI (Dosen IAIN Parepare)