• Tentang Kami
  • Tim Pijarnews
  • Kerjasama
Rabu, 14 Mei, 2025
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Pijar News
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan
Pijar News
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Utama Khazanah

Bukan Sekadar Tradisi Idul Fitri, Ini Manfaat Memaafkan Bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Dian Muhtadiah Hamna Editor: Dian Muhtadiah Hamna
09:59, 02 April 2025
di Khazanah
Waktu Baca: 2 menit
Ilustrasi saling memaafkan

Ilustrasi saling memaafkan

JAKARTA, PIJARNEWS.COM--Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran identik dengan tradisi mudik, silaturahmi, serta yang paling penting—tradisi saling bermaafan.

Sejak gema takbir berkumandang, umat Islam dianjurkan untuk kembali ke fitrah, termasuk dengan menghapuskan segala kesalahan dan dendam di masa lalu.

Tradisi Memaafkan di Idul Fitri

Dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada, memaafkan dalam konteks Idul Fitri bukan sekadar tradisi keagamaan, tetapi juga bagian dari nilai sosial yang melekat kuat dalam budaya masyarakat.

Konsep fitrah yang dalam Islam diartikan sebagai keadaan suci sejak lahir, menjadi dasar utama dari tradisi ini. Namun menariknya, penelitian menunjukkan bahwa tidak semua orang mampu memaafkan dan meminta maaf secara sungguh-sungguh dalam praktiknya.

Baca Juga

Arus Balik Lebaran, Harga Tiket Pesawat Melonjak Tiga Kali Lipat

Lebaran Usai, Ini Tips Balik dari Kampung Halaman dengan Aman

Dalam beberapa studi psikologi, ditemukan bahwa hanya segelintir orang yang benar-benar memaafkan dengan tulus. Sebagian lainnya hanya menjalankan tradisi ini sebagai bentuk formalitas atau praktik keagamaan, sementara sebagian lainnya memilih untuk melupakan kesalahan yang terjadi tanpa benar-benar memaafkan (forgiving versus forgetting). Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masih adanya kemarahan yang terpendam, trauma, atau dampak buruk dari pengalaman tersebut.

Psikologi di Balik Konsep Memaafkan

Masih dilansir dari sumber yang sama, konsep maaf (forgiveness) dalam psikologi pertama kali diperkenalkan oleh Enright, Santos, dan Al-Mabuk pada 1989. Mereka mendefinisikan memaafkan sebagai suatu proses kompleks yang melibatkan aspek afeksi, kognitif, perilaku, dan interpersonal. Secara psikologis, memaafkan tidak hanya berarti menghapus kesalahan seseorang, tetapi juga melibatkan kemampuan individu untuk mengesampingkan perasaan negatif dan menggantinya dengan belas kasih serta penerimaan.

Worthington (2003) kemudian mengembangkan teori yang membagi konsep memaafkan menjadi dua tipe utama:
– Decisional forgiveness: Keputusan sadar seseorang untuk bersikap baik terhadap orang yang pernah menyakitinya, tanpa harus mengubah perasaan yang ada di dalam dirinya.
– Emotional forgiveness: Proses pemaafan yang terjadi ketika seseorang benar-benar melepaskan emosi negatif dan tidak lagi merasakan dendam atau sakit hati terhadap pelaku.

Studi menunjukkan bahwa emotional forgiveness lebih efektif dalam mengurangi beban emosional dan meningkatkan kesejahteraan psikologis dalam jangka panjang. Sementara decisional forgiveness dapat memberikan ketenangan lebih cepat, tetapi sering kali tidak menyelesaikan perasaan negatif sepenuhnya.

Memaafkan dan Kaitannya dengan Kesehatan Mental dan Fisik

Dilansir dari Antara, psikolog Meriyati mengungkapkan bahwa memaafkan bukan hanya tindakan sosial, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Ketika seseorang menyimpan amarah atau dendam, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gangguan kecemasan, bahkan depresi.

Beberapa penelitian lain juga mengungkapkan bahwa individu yang mampu memaafkan cenderung memiliki:
– Respons stres yang lebih rendah—dengan tekanan darah dan detak jantung yang lebih stabil.
– Kesehatan jantung yang lebih baik—karena stres yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
– Hubungan sosial yang lebih harmonis—karena tidak adanya perasaan negatif yang tertahan dalam interaksi sosial.

Langkah-langkah Memaafkan dengan Tulus

Menurut para psikolog, memaafkan bukanlah proses instan tetapi dapat dilatih dengan langkah-langkah berikut:

  1. Mengakui dan menerima emosi
    Jangan menyangkal perasaan marah atau kecewa. Mengakui emosi adalah langkah pertama untuk bisa benar-benar melepaskannya.
  2. Menjaga perspektif positif
    Sadarilah bahwa memaafkan adalah untuk kebaikan diri sendiri, bukan untuk membebaskan orang lain dari tanggung jawab.
  3. Mencoba memahami alasan di balik tindakan orang lain
    Ini bukan berarti membenarkan kesalahan mereka, tetapi membantu kita melihat situasi dari sudut pandang yang lebih luas.
  4. Melatih empati
    Coba bayangkan bagaimana jika kita berada di posisi orang tersebut, apakah kita juga mungkin melakukan kesalahan yang sama?
  5. Mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat
    Bisa dengan menulis jurnal, berbicara dengan orang yang dipercaya, atau melakukan meditasi. (*)

Sumber: Tempo.co

 

Terkait: Idul FitriRamadan 1446 H

BERITA TERKAIT

Ilustrasi pesawat

Arus Balik Lebaran, Harga Tiket Pesawat Melonjak Tiga Kali Lipat

4 April 2025
Ilustrasi dari Liputan6.com (Foto dibuat oleh AI)

Lebaran Usai, Ini Tips Balik dari Kampung Halaman dengan Aman

4 April 2025
Warga Kota Makassar berfoto bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa dalam momen halal bihalal di rumah jabatan wali kota, Selasa (1/4/2025)

Perkuat Ukhuwah Islamiyah, Wali Kota dan Ketua TP PKK Makassar Sambut Warga Halal Bihalal di Rumah Jabatan

2 April 2025
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Makassar turun langsung mengecek Pos Pengamanan dan Pelayanan Terpadu Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Jumat (28/3/2025) malam

Wali Kota Makassar Gunakan Sepada Motor Pantau Empat Posko Terpadu Mudik Lebaran 2025

30 Maret 2025
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memberikan bantuan secara simbolis kepada salah satu pekerja keagaaman di Lapangan Karebosi, Kamis (27/3/2025)

Pemkot Makassar Salurkan 5.500 Paket Sembako untuk Pekerja Keagamaan

28 Maret 2025
Kantor Polrestabes Makassar (Foto: Herald Sulsel)

Polrestabes Makassar Kerahkan 500 Personel Amankan Mudik

27 Maret 2025
Selanjutnya
Warga Kota Makassar berfoto bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa dalam momen halal bihalal di rumah jabatan wali kota, Selasa (1/4/2025)

Perkuat Ukhuwah Islamiyah, Wali Kota dan Ketua TP PKK Makassar Sambut Warga Halal Bihalal di Rumah Jabatan

BERITA POPULER

  • Warga Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini khususnya yang berdomisili di wilayah RW 01 dan RW 02 bersama Plt RT setempat menggelar rapat dan dengar pendapat, Kamis (24/4/2025)

    Penggunaan Fasum Lapangan Dipersulit, Warga Mappala Lakukan Petisi Penolakan SK Pengurus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wabup Sidrap Rapat dengan Penyedia Jasa Bahas Soal Temuan BPK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SPMB 2025 Segera Dibuka! SMAN 5 Parepare Tawarkan Pendidikan Berkualitas dan Fasilitas Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gadis 18 Tahun Tewas di Gunung Bambapuang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sempat Dilarang, Korban Tewas di Gunung Bambapuang Tetap Nekat Mendaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bermodal Hal Ini, Bupati Target 1 Juta Ton Padi 2025 di Sidrap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beraksi di Sidrap dan Parepare Residivis Bermodal Pahat dan Mobil Rental Ditangkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Catut Nama RS, Modus Anak Sakit Tak Punya Biaya hingga Jual Laptop, RSUD Andi Makkasau Sebut Itu Penipuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Prof Baharuddin Lopa, Jaksa Pemberani Kepercayaan Gus Dur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sukses Bangun Dua Kampus di Sulbar, Muhammadiyah Wacanakan Bangun PT di Majene

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Media Online Pijar News ini Telah Terverifikasi secara Administratif dan Faktual Oleh Dewan Pers

  • Tentang
  • Redaksi
  • Advertise
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan
  • Perlindungan Wartawan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.