MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — DPD Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi Sulsel bertemu dengan Assistant Vice President PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Andi Halim Rahman.
Pada pertemuan itu, Andi Halim mendorong DPD apersi Sulsel agar segera memanfaatkan ketersediaan kuota banyak 100 ribu unit rumah bersubsidi dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau yang dikenal dengan istilah KPR subsidi pada Bank BRI.
“Sekarang kuota yang ada ini akan kami salurkan ke daerah yang siap. Jadi kalau teman-teman di Sulsel sudah siap, maka akan kami salurkan ke sini sebanyak-banyaknya,” kata Halim, seperti dikutip dari
thenewsulsel.com, Sabtu (22/01/2022).
Andi Halim menjabarkan, Bank BRI mendapat kuota 100 ribu unit rumah KPR subsidi itu, jumlah cukup besar. Pasalnya, total kuota yang disiapkan pemerintah untuk FLPP hanya 200 ribu.
“Itu artinya, sisa 100 ribu unit lainnya itu yang dibagi-bagi ke bank penyalur FLPP lainnya. Olehnya itu, saya mendorong para pengembang anggota Apersi Sulsel untuk segera memanfaatkan kesempatan ini,” ujarnya.
Meski Bank BRI memberikan sejumlah kemudahan dan keringanan, tambah Halim, syarat yang tidak bisa ditawar adalah soal ketersediaan unit. “Unit harus ready 100 persen baru bisa akad,” tegasnya.
Menanggapi itu, Ketua DPD Apersi Sulsel, Yasser Latief mengatakan, Apersi Sulsel saat ini telah memiliki anggota sebanyak 174 perusahaan yang tersebar di Sulsel. Adanya ketersediaan kuota itu, kata Yasser, menjadi pemicu semangat Apersi Sulsel.
”Kami mendorong teman-teman segera menyambut peluang ini. Tahun-tahun sebelumnya, kita terkendala soal kuota. Kini, sudah sangat banyak. Kita tertantang untuk segera menyelesaikan semua unit kita sesegera mungkin,” beber Yasser, yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Parepare ini.
Di lapangan, memang ada beberapa kendala yang dihadapi pengembang dalam mempercepat pembangunan unitnya. Pengaruh pandemi Covid-19 memang masih terasa. Salah satunya, soal suplai material bata ringan.
“Sekarang kita masih kesulitan mendapatkan bata ringan. Para produsen tampak kewalahan. Kondisi ini sudah terjadi sejak 2020 lalu,” kata Korwil Apersi Ajatappareng, Andi Asbullah Akib.
Pada pertemuan itu Andi Halim ditemani oleh Kepala Bagian CLF Bank BRI Kanwil Makassar Bambang Haryogo.
Dari Apersi Sulsel, hadir juga Ketua Dewan Pertimbangan Huswan Husain, Sekretaris Irwan Hasan, Bendahara Sulkifli Ishak Djarre, Pengurus DPP Apersi asal Sulsel Akbar Yusuf, Humas Misbahuddin Hadjdjini, Wakil Sekretaris Rohandi, serta wakil Bendahara Mursyid Lalmi.(*)
Editor : Mulyadi Ma’ruf