MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Dicecar dengan berbagai pertanyaan, Alfiansyah Anwar mampu mempertahankan disertasinya dihadapan guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar beserta tim penguji dalam Sidang Promosi Doktornya yang digelar di UIN Alauddin Makassar Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36 Samata Gowa (Lantai 1), Gedung Pascasarajana Baru pada Rabu (28/05/2025).
Proses yang panjang dan penuh perjuangan membuat Dosen IAIN Parepare yang juga Direktur Pijarnews.com itu tak kuasa menahan rasa haru saat menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada istri, anak, orang tua, kerabat dan semua pihak yang telah berperan hingga mencapai titik tersebut.
Alfiansyah Anwar, S.Ksi, MH merupakan mahasiswa Program Studi, Dirasah Islamiyah Konsentrasi Dakwah dan Komunikasi. Dalam sidang promosi itu Alfian yang juga wartawan Metro TV tersebut akhirnya mampu mempertahankan Disertasinya yang Berjudul Etika Komunikasi Penyiaran dalam Program Komisi Khusus Islami (KKI) Terhadap Penanaman Pemahaman Keagamaan (Studi Kasus Pada TV Peduli Parepare).
Sehingga para penguji memberilan nilai akumulasi 3,9 dalam sidang promosi tersebut. Alfian yang merupakan akademisi sekaligus praktisi media ini berhasil mengakhiri Studi S3 predikat gemilang yakni Cumlaude di UIN Alauddin Makassar dengan IPK 3.97.
Saat memberikan kata penutup, Promotor sekaligus penguji, Prof. Dr. H. M. Sattu Alang, M.A., nyaris menitikan air mata, suaranya tertahan, Prof. Sattu Alang terharu dengan capaian Alfiansyah Anwar. Diungkapkannya bahwa Alfiansyah Anwar merupakan sosok mahasiswa S3 ber etika, sopan dan santun, selain itu menurutnya jarang sekali mahasiswa S3 mendapatkan predikat cumlaude.
“Jarang sekali mahasiswa bisa mencapai predikat cumlaude. Saya ucapkan terima kasih kepada Allah dan Selamat untuk Nanda. Mudah-mudahan gelar Doktor ini membawa kesakinahan dalam keluargamu,” ujarnya
“Selamat, muda-mudahan mammuare paddissengengnge (semoga pengetahuannya bermanfaat),” lanjut Prof. Dr. H. M. Sattu Alang, M.A.
Karya ilmiah ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus harapan terhadap pentingnya penyiaran yang religius dan menjunjung etika penyiaran.
Alfiansyah menggunakan pendekatan multidisipliner dengan menggabungkan Uses and Gratification Theory, Teori Konstruksi Sosial Media Massa, dan Teori Framing sebagai pisau analisis.
Ia juga menyoroti pentingnya teknik penyajian pesan yang menarik agar nilai-nilai keislaman dapat diserap dengan baik oleh masyarakat melalui media televisi.
Fokus utama disertasinya terletak pada tujuh prinsip etika komunikasi: kejujuran, sopan santun, kemampuan mendengar, membangun hubungan baik, menghargai perbedaan, serta tanggung jawab. (Tohir/Resky)