MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali mencatatkan kebanggaan. Lembaga yang dikenal sebagai pencetak ulama dan penghafal Alquran ini, ternyata juga melahirkan pemimpin daerah. Sosok tersebut adalah Ahmad Nausrau, alumni Ma’had yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur pertama Provinsi Papua Barat Daya.
Pada Kamis (15/5/2025), Ahmad Nausrau hadir di Masjid Subulussalam Tala’salapang untuk memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Ma’had Al-Birr. Dalam suasana yang penuh kekeluargaan, ia menyampaikan materi dalam Bahasa Arab, didampingi oleh Wakil Dekan I FAI Unismuh Dr. Ilham Mukhtar, Wakil Mudir Ma’had Dr. Muhammad Ali Bakri, dan Kabid III Ma’had Muzakkir Ahlisan Lc, M.Pd.
Dalam penyampaiannya, Nausrau mengenang masa-masa kuliahnya di Ma’had Al-Birr lebih dari dua dekade lalu. Ia memotivasi mahasiswa untuk serius menekuni ilmu agama dan menumbuhkan semangat pengabdian. Ia pun mengajak mahasiswa untuk berdakwah di Papua Barat Daya. “Kalau ada di antara adik-adik yang mau ke Papua Barat Daya, saya bisa fasilitasi,” ujarnya.
Menurut Dr. Muhammad Ali Bakri, kuliah umum seperti ini sangat penting karena memberikan wawasan baru sekaligus memperkenalkan figur-figur alumni yang telah berkiprah nyata bagi bangsa dan negara.
Ahmad Nausrau sendiri resmi dilantik sebagai Wakil Gubernur Papua Barat Daya periode 2025–2030 pada 20 Februari 2025, mendampingi Gubernur Elisa Kambu. Pasangan ini memenangkan Pilkada perdana Papua Barat Daya yang digelar 27 November 2024, dengan raihan suara 46,80 persen.
Lahir di Kayu Merah, Kaimana, pada 28 Juni 1982, Nausrau menempuh pendidikan dasar dan menengah di Kaimana dan Fakfak. Ia melanjutkan ke Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar (2003–2004) dan sempat belajar di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Gelar sarjana ia peroleh dari Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta pada 2007.
Sebelum menapaki jalur politik, Nausrau dikenal luas sebagai tokoh agama dan masyarakat. Ia pernah mengajar agama di SMA Negeri 1 Kaimana dan aktif dalam kegiatan sosial keagamaan. Sejak 2021, ia dipercaya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat. Komitmennya terhadap toleransi antarumat beragama dan pengembangan pendidikan menjadi ciri khas kepemimpinannya yang inklusif dan membumi. (rls)