PIJARNEWS.COM — Membincang Kalimantan Timur, khususnya Bontang, tidak akan cukup jika tidak menyebut nama Sofyan Hasdam. Pria dengan titel dokter itu terpilih dua kali memimpin kota itu.
Namun kesuksesaan berpolitik itu tidak muncul begitu saja, diorbit oleh sistem sedemikain rupa. Tidak. Trah politik itu turun dari ayahnya, H. Andi Sewang Dg Muntu yang pernah menjadi anggota DPR-RI. Dari beliaulah, Sofyan belajar dan mulai mengikuti jejak ayahnya dengan banyak berorganisasi. Saat remaja, Sofyan bergabung di Muhammadiyah dimana dia banyak belajar menjadi organisatoris, sekaligus menjadi pembicara hebat.
“Sejak itu saya mulai tertarik berpolitik. Bahkan saat masih di SMP, kala itu ayahanda meninggal dunia. Saya merintis sendiri dari bawah, bergabung dengan pelbagai organisasi sejak tingkat sekolah sampai organisasi mahasiswa,” urai Sofyan.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadi pilihannya, yang memang tengah jadi idola saat Sofyan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. “Berorganisasi, lalu berpolitik kemudian sekaligus menjadi dokter adalah kombinasi pekerjaan yang unik. Itu yang membentuk saya. Ilmu politik dan kedokteran dua-duanya sama-sama sulit. Tapi keduanya merupakan seni yang indah,” jelasnya.
Dalam menjalani dunia politik, Ketua KKSS itu mengaku banyak belajar secara tidak langsung dari para politisi ulung dalam dan luar negeri. Di kancah perpolitikan internasional, Hasdam tak sungkan mengagumi PM Inggris, Margaret Teacher. Di Indonesia, dia banyak mengagumi ikon Kota Parepare BJ Habibie. (*)