• Tentang Kami
  • Tim Pijarnews
  • Kerjasama
Sabtu, 6 Desember, 2025
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Pijar News
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan
Pijar News
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Utama Sulselbar

Polewali Mandar Berpotensi Menjadi Kawasan Masa Depan Kakao Indonesia

Dian Muhtadiah Hamna Editor: Dian Muhtadiah Hamna
07:07, 21 November 2025
di Sulselbar
Waktu Baca: 2 menit
Polewali Mandar Berpotensi Menjadi Kawasan Masa Depan Kakao Indonesia

POLMAN, PIJARNEWS.COM— Diskusi kelompok terarah yang digelar Tim Ekspedisi Patriot, Selasa (18/11/2025) menghadirkan para petani, pemerintah desa, akademisi, serta tim program dari Universitas Padjadjaran, membuka kembali optimisme bahwa Polewali Mandar dapat menjadi episentrum kakao Indonesia di masa depan.

Suasana FGD berlangsung hangat, kritis, dan dipenuhi suara jujur dari warga tiga desa: Pollewani, Ambopadang, dan Peburru—wilayah yang sejak dahulu dikenal sebagai lumbung kakao berkualitas.
Sejak sesi pembuka, Dr. Ilham Gemiharto, M.Si. sebagai pemateri utama menegaskan bahwa Polewali Mandar memiliki karakteristik alam yang ideal untuk pengembangan kakao modern.

“Tanah di sini punya kualitas luar biasa. Secara alam, wilayah ini memang disiapkan menjadi sentra kakao utama kalau ekosistemnya dibenahi,” ujar Dr. Ilham, menyampaikan bahwa potensi ini terlalu besar untuk dibiarkan berjalan tanpa dukungan teknologi dan sistem yang kuat.

Pemaparan Dr. Ilham diperkuat oleh Prof. Dr. Uud Wahyudin, M.Si., yang menekankan bahwa kekuatan alam harus diimbangi dengan penguatan kelembagaan petani. Ia menyatakan bahwa kualitas biji kakao bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi ketertautan antara pengetahuan, fasilitas, dan kebijakan. Pernyataan ini disambut dengan antusias oleh warga yang hadir.

Honest Card

Dalam dialog terbuka, seorang petani menyampaikan keresahan yang mewakili mayoritas peserta.
“Kami belajar dari orang tua. Tapi sekarang tantangannya berbeda. Serangan hama makin sering, musim tidak menentu, dan sudah lama sekali tidak ada pelatihan baru,” ucapnya.

Baca Juga

Tak Ada Konten Tersedia

Suara itu kemudian dikuatkan oleh narasumber berikutnya, Ihsan Arham, S.P., M.Si., yang menjelaskan bahwa pola serangan hama dan perubahan iklim memang sudah tidak dapat ditangani hanya dengan pengetahuan turun-temurun. Ihsan menegaskan bahwa sebagian besar masalah muncul karena tidak adanya pembaruan teknologi, tidak adanya sistem peringatan hama, dan literasi pestisida yang masih rendah.
Sejumlah warga lainnya mempertegas beratnya tantangan pascapanen.

“Buah itu kami jual langsung. Fermentasi itu susah, apalagi cuaca tidak menentu. Kalau hujan, biji bisa rusak karena cuma dijemur seadanya,” ujar salah satu warga. Para pemateri dari Unpad menegaskan bahwa rantai nilai kakao rakyat tidak boleh berhenti pada penjualan buah basah. Tanpa fermentasi dan pengeringan yang benar, kualitas biji merosot dan nilai ekonomi petani mengecil drastis.

Masalah hama juga menjadi poin diskusi penting. Seorang petani menuturkan,“Kalau lihat gejala, kami langsung pakai pestisida. Kadang bukan itu masalah sebenarnya, tapi kami tidak tahu caranya.” Para akademisi Unpad menjelaskan bahwa penggunaan pestisida tanpa literasi yang benar bukan hanya tidak efektif, tetapi bisa membahayakan lingkungan kebun dan kesehatan petani.

Kepala desa yang hadir juga menegaskan bahwa kakao adalah identitas masyarakat.
“Kalau kualitasnya bisa dijaga bahkan ditingkatkan, kakao ini bisa jadi masa depan desa, bahkan masa depan kabupaten. Tapi pendampingan itu harus ada dan konsisten,” ujarnya, menekankan bahwa pemerintah desa terbuka terhadap kerja sama lintas institusi.

Para pemateri menyimpulkan bahwa kelemahan terbesar bukan pada kemauan petani, tetapi pada tidak tersedianya sistem pendukung yang memadai. Seperti disampaikan salah seorang narasumber, “Petani kita rajin. Tapi SOP tidak ada, alat tidak ada, fasilitas pengeringan tidak ada. Tanpa sistem, kualitas tidak bisa konsisten.”

Warga juga kembali menegaskan bahwa cuaca buruk membuat pengeringan manual hampir tidak mungkin dilakukan.

FGD ditutup oleh moderator, Andi Asy’hary J. Arsyad, yang menegaskan bahwa seluruh temuan, masukan, kritik, dan pengalaman petani akan dihimpun menjadi rekomendasi kebijakan.
“Semua yang disampaikan hari ini tidak berhenti di ruang diskusi. Kami akan merapikannya menjadi rekomendasi kebijakan yang terukur dan langsung menjawab kebutuhan petani. Polewali Mandar punya potensi besar, dan potensi itu harus diwujudkan bersama,” ujarnya.

Melalui kolaborasi antara warga, pemerintah desa, Tim Ekspedisi Patriot, dan Universitas Padjadjaran, Polewali Mandar berdiri sebagai kawasan yang siap menjadi pusat kebangkitan kakao nasional—tempat di mana masa depan coklat Indonesia mulai ditata dengan serius. (rls)

Terkait: Universitas Padjajaran

BERITA TERKAIT

Tak Ada Konten Tersedia
Selanjutnya
Koordinasi ke Ditjen PKH, Kadis Peternakan dan Perikanan Sidrap Ajukan Lima Usulan

Koordinasi ke Ditjen PKH, Kadis Peternakan dan Perikanan Sidrap Ajukan Lima Usulan

Berita Terbaru

Edukasi Sejarah dan Religi, Sekretaris UMPAR Ucapkan Milad Muhammadiyah di Makam KH Ahmad Dahlan

Edukasi Sejarah dan Religi, Sekretaris UMPAR Ucapkan Milad Muhammadiyah di Makam KH Ahmad Dahlan

5 Desember 2025
Bencana Ini Tak Datang Sendiri

Bencana Ini Tak Datang Sendiri

5 Desember 2025
Lapor Pak Wali dan Semangat Baru Pelayanan Publik di Parepare

Lapor Pak Wali dan Semangat Baru Pelayanan Publik di Parepare

4 Desember 2025
Bagian Program Bimbingan Karier, Siswa Kelas 12 SMA Bosowa School Makassar  Internship Program

Bagian Program Bimbingan Karier, Siswa Kelas 12 SMA Bosowa School Makassar Internship Program

3 Desember 2025
Magang di Taiwan, Mahasiswa UMS Rappang Bawa Pulang Ilmu Berharga dan Uang Saku 40 Juta

Magang di Taiwan, Mahasiswa UMS Rappang Bawa Pulang Ilmu Berharga dan Uang Saku 40 Juta

3 Desember 2025
Disaksikan Kasatgas KPK, Pemkot Parepare Perkuat Kolaborasi APIP dan APH Cegah Korupsi

Disaksikan Kasatgas KPK, Pemkot Parepare Perkuat Kolaborasi APIP dan APH Cegah Korupsi

2 Desember 2025
RT/RW dalam Pusaran Klientelisme

RT/RW dalam Pusaran Klientelisme

2 Desember 2025
Ketika Pemberdayaan Berubah Arah: Antara UMKM dan Krisis Identitas Perempuan Muslimah

Ketika Pemberdayaan Berubah Arah: Antara UMKM dan Krisis Identitas Perempuan Muslimah

2 Desember 2025
Tasming Hamid Tegaskan Komitmen Perkuat Pendidikan

Tasming Hamid Tegaskan Komitmen Perkuat Pendidikan

1 Desember 2025
Kantongi Izin Kementerian Taiwan, Dua Mahasiswa UMS Rappang Siap Magang Internasional

Kantongi Izin Kementerian Taiwan, Dua Mahasiswa UMS Rappang Siap Magang Internasional

1 Desember 2025

Artikel Lainnya

Media Online Pijar News ini Telah Terverifikasi secara Administratif dan Faktual Oleh Dewan Pers

  • Tentang
  • Redaksi
  • Advertise
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan
  • Perlindungan Wartawan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.