PINRANG, PIJARNEWS.COM – Mondelez Indonesia rayakan pencapaian sukses 10 tahun program Cocoa Life yang digelar di Desa Sipatuo, Kecamatan Patampanua, Sulawesi Selatan, Kabupaten Pinrang, Selasa (20/9/2022).
Mondelez Indonesia memilih 4 provinsi; Lampung, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Mondelez Indonesia mempunyai misi mensejahterakan petani dan komunitas kakao di Indonesia. Salah satunya di kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Berbagai manfaat positif yang dirasakan petani binaan kakao dan cocoa life. Salah satu petani binaan kakao yang ada di kabupaten Pinrang, Ilham mengaku banyak perbedaan sebelum bergabung di komunitas cocoa life.
“Banyak sekali perbedaan, sebelum bergabung dengan cocoa life. Sebelumnya, kami tidak tahu tata cara terkait dengan budidaya kakao, ” ujarnya kepada wartawan. Sehingga, semenjak bergabung dengan cocoa life dia telah diajarkan berbagai hal.
“Kami ini diajarkan mulai dari tata cara pemangkasan, sanitasi, sambung pucuk, sambung samping dan lain-lain, ” pungkasnya.
Ilham mengaku manfaat yang dirasakan selama bergabung di cocoa life terkait dengan budidaya kakao begitu luar biasa yang ia rasakan.
“Manfaatnya selama bergabung di cocoa life terkait dengan budidaya kakao mulai dari pemangkasan, penanggulangan hama dan penyakit, penggunaan pestisida yang tepat dan pelatihan-pelatihan lainnya untuk meningkatkan hasil para pertanian petani kakao, ” jelasnya.
Ilham mengungkapkan perbedaan hasil jual kakao dibawah binaan cocoa life juga jauh berbeda.
Selain itu, dia membeberkan sistem kualifikasi atau persyaratan cocoa life sebagai petani.
“Mendaftar saja di kelompok masing-masing, kalau saya kan anggota kelompok tani didaftar saja sama ketua kelompok tani masing-masing, ” imbuh Ilham.
Sehingga, Ilham berharap cocoa life berjalan dengan baik agar terus membina para petani dan memaksimalkan petani kakao dan juga tak lupa terimakasih atas pendampingan yang diberikan.
Ilham mengaku terbantu dengan binaan yang diberikan tim Cocoa Life. Ia mengaku hasil penen
kakaonya berhasil berkat panduan yang diberikan tim Cocoa Life. Utamanya dalam penerapan praktik budidaya pertanian yang baik atau Good Agricultural Practices (GAP). Bahkan, Ilham mengaku bisa mendapatkan hasil panen antara 15 kilogram hingga 17 kilogram per pekan. Harga kakao saat ini berkisar Rp28 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. Itu berarti, Ilham bisa mengantongi penghasilan kotor sekira Rp5 juta per pekan atau berkisar Rp20 juta per bulan.
“Sebelum kami dibina oleh Cocoa Life itu, kami menghasilkan 5 kg per pekan. Dengan bergabungnya Cocoa Life, kami bisa menghasilkan 15-17 kg per minggu dan meningkat hingga tiga kali lipat,” ungkap Ilham. Hal serupa juga diungkapkan petani lainnya Abdul Muin. Ia mengaku
bersyukur mendapatkan pendampingan dari Cocoa Life sehingga dalam tiga tahun kakao yang ia tanam sudah bisa dipanen.
Mondelez Indonesia mempunyai misi mensejahterakan petani dan komunitas kakao di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Pinrang.
Selain itu, ikut berpartisipasi aktif dalam pelestarian dan pemulihan hutan. Beragam manfaat positif dirasakan petani binaan kakao dan komunitas Cocoa Life di Kabupaten Pinrang.
Director Sustainability South East Asia, Mondelez International, Andi Sitti Asmayanti mengatakan, memasuki 10 tahun perjalanannya, program Cocoa life secara global telah berhasil memperoleh berbagai pencapaian sukses. Mulai dari memberdayakan hampir 210.000 petani dan
menjangkau lebih dari tiga juta anggota komunitas di seluruh dunia, serta telah menginvestasikan lebih dari USD 400 juta dalam mendukung mata pencaharian petani.
“Pencapaian ini jauh melampaui target global pada 2022 yaitu memberdayakan 200.000 petani dan satu juta anggota komunitas, dengan target investasi sebesar USD 400 juta,” terang Yanti, sapaan akrab Andi Sitti Asmayanti.
Yanti menuturkan, dari sisi pemberdayaan komunitas berbasis pendekatan Community Action Plans (CAP), program ini telah berhasil memberdayakan lebih dari 2.400 komunitas kakao di bawah naungan Cocoa Life. “Dengan memprioritaskan investasi di infrastruktur sekolah, air dan kesehatan/sanitasi,” ujar Yanti.
Selanjutnya, dari sisi lingkungan, tambah Yanti, program Cocoa Life juga telah berhasil melakukan pemetaan lebih dari 198.000 lahan pertanian untuk membantu mencegah deforestasi pertanian Kakao di seluruh dunia.
Selain itu, saat ini program Cocoa Life juga telah berhasil memenuhi 75 persen kebutuhan produksi cokelat Mondelez International dan ditargetkan mencapai 100 % pada 2025.
Lebih lanjut, Yanti mengatakan, mengenai pertanian kakao di Indonesia berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) 2022, tercatat bahwa Indonesia termasuk ke dalam 10 negara penghasil kakao terbesar dunia dan menjadi yang terbesar di Asia.
“Program Cocoa Life di Indonesia hingga saat ini telah berhasil memberdayakan lebih dari 40.000 petani, dan menjangkau lebih dari 68.000 anggota komunitas kakao di wilayah Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara,” tambah Yanti.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian, Musdalifah Mahmud menjelaskan bahwa program Cocoa Life sangat bermanfaat untuk peningkatan produksi kakao dan pendapatan petani kakao.
“Kami mengajak semua pihak, pemerintah pusat, kabupaten, serta para pihak swasta dan masyarakat untuk terus saling berkolaborasi, bersinergi dan saling mendukung untuk mendorong peningkatan kemajuan kakao Indonesia,” terang Musdalifah.
Bupati Pinrang Irwan Hamid yang diwakili Asisten Administrasi Umum Setda Pemkab Pinrang, Andi Pawelloi Nawir menjelaskan, perkebunan kakao merupakan salah satu komoditas utama dari Kabupaten Pinrang. Bahkan, kata Pawelloi, pernah berjaya di masa tahun 1990-an.
“Karena itu, kami berharap program Cocoa Life ini bisa terus diperluas. Sehingga bisa menjangkau lebih banyak petani dan komunitas kakao. Juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sekadar informasi, Mondelez Indonesia adalah bagian dari Mondelez International, pemimpin global di kategori cokelat, biskuit, permen dan minuman bubuk. Memiliki berbagai merek yang sudah menjadi ikon global seperti biskuit Oreo, keju Kraft, cokelat Cadbury Dairy Milk dan Toblerone; serta biskuit Biskuat sebagai merek unggulan lokal, Mondelez International telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Melalui tujuan perusahaan yakni “Snacking Made Right”, Mondelēz International berkomitmen untuk menginspirasi masyarakat untuk dapat memiliki kebiasaan mengemil secara lebih bijak, melalui camilan yang tepat, di waktu yang tepat, serta mengkonsumsi camilan yang
dibuat dengan cara yang tepat pula. Sejak tahun 2012, Mondelez International memulai program Cocoa Life di Indonesia untuk membangun pasokan berkelanjutan dan mengembangkan komunitas kakao di Indonesia. (*)
Reporter: Faizal Lupphy
Editor: Dian Muhtadiah Hamna